v Kasus I ( Psikologi Sosial )
Dalam perkuliahan saya
saat ini kami sering membentuk kelompok diskusi pada mata kuliah tertentu yang
dikordinir oleh dosen pengampu pada mata kuliah tersebut. Dimana di salah satu
mata kuliah, kami membentuk kelompok diskusi 10 orang per kelompok. Pada
kelompok saya , saya mendapatkan teman yang 30% aktif mau membantu dalam
penyelesaian tugas kelompok dan 70% pasif tapi dalam arti tidak peduli sama
tugas kelompok dalam penyelesaiannya, tapi mengharap nilai dari kelompok tersebut
.
v Teori
ü Uninvolved Bystanders
Adalah keadaan dimana orang yang saat
diposisikan dalam suatu grup yang tidak terstruktur maka akan mengalami diffusion of responsibility, yaitu
perasaan berkurangnya rasa tanggung jawabnya untuk melakukan hal yang benar
dikarenakan terpengaruh oleh anggota grup lain yang tidak melakukan apa- apa.
Namun para psikolog sosial tidak melihat hal ini sebagai kualitas individu yang
tidak baik, melainkan sebagai suatu fenomena psikologi yang umum. Latane dan
Darley (1970) beranggapan bahwa berada disuatu tempat bersama orang lain
mempengaruhi persepsi kita terhadap suatu masalah dan rasa tanggung jawab kita
untuk menolong. Saat kita menyaksikan
suatu kejadian, kita memperhatikan terlebih dahulu apakah orang disekitar kita
merasa bahwa hal itu adalah sebuah masalah. Jika tidak ada yang berusaha untuk
memberikan pertolongan, maka rasa tanggung jawab kita untuk menolong akan
berkurang.
v Analisis kasus dengan teori
Adalah keadaan dimana orang yang saat
diposisikan dalam suatu grup yang tidak terstruktur maka akan mengalami diffusion of responsibility, yaitu
perasaan berkurangnya rasa tanggung jawabnya untuk melakukan hal yang benar
dikarenakan terpengaruh oleh anggota grup lain yang tidak melakukan apa- apa.
Dimana saya mendapatkan
teman yang 30% aktif mau membantu dalam penyelesaian tugas kelompok dan 70%
pasif tapi dalam arti tidak peduli sama tugas kelompok dalam penyelesaiannya,
tapi mengharap nilai dari kelompok tersebut . mungkin mereka yang tergolong 70%
pasif ini merasa karena dikelompok ada orang yang terbilang pintar dan bisa
menyelesaikan tugas tersebut. Jadi dia merasa terbebaskan, sebab walaupun dia
tidak mengerjakannya,dia merasa pasti ada kawan yang mengerjakannya sampai
selesai dan namanya sudah pasti dicantumkan di dalam tugas itu. Inilah orang
yang tidak memiliki tanggungjawab didalam kelompok.
Ø Kasus II (Ketertarikan Interpersonal : Pertemanan dan Cinta )
Saya memiliki teman
dekat dari kecil namanya Boy , , kami sewaktu kecil selalu bermain bersama dan
saling membutuhkan, kami memiliki persamaan karakter, sikap, dan hobi. Hobi seperti senang berlari, maen petak umpat,
permainan ludo, menonton TV dan badminton. Rasa kedekatan waktu kecil hingga
beranjak remaja semakin berubah karena sudah mulai mengenal kalimat CINTA. Boy
teman ku sewaktu kecil diam – diam memiliki rasa sayang kepada ku yang lebih
dari seorang teman sejak kami mulai beranjak remaja. Saat boy mengatakan itu
sejujurnya kepada ku, saya mulai merasa aneh apabila didekatnya, karena rasa
sayang saya terhadap boy hanya cukup sekedar berteman tidak lebih dari itu.
Tetapi setelah beranjak dewasa saya menginginkan rasa sayang boy yang dulu itu
masih tetap ada, karena rasa sayang saya yang dulu berbeda dengan yang sekarang
. Saat saya tanyakan pada boy ternyata boy masih cinta, tapi sayangnya boy
sudah memiliki orang lain.
Ø Teori
Karakteristik Orang Lain dalam Ketertarikan Interpersonal
ü Similiar and Complementary
Characteristic
Dalam hal
daya tarik interpersonal, apakah Anda lebih tertarik pada seseorang
sebagai teman atau kekasih yang mirip dengan Anda dalam banyak cara atau sangat berbeda dari Anda?
Umumnya, kemiripan adalah daya tarik
yang sangat penting. Kita akan cenderung sangat tertarik pada orang yang
memiliki kesamaan dengan kita baik hobi, sikap maupun minat. Meskipun demikian,
perbedaan juga dapat menjadi menarik. Perbedaan disini yaitu karakteristik yang
berlawanan dengan karakteristik yang kita miliki. Perbedaan ini akan memiliki
daya tarik bila karakteristik yang berlawanan ini dapat melengkapi
karakteristik kita atau cocok dengan salah satu karakteristik kita.
mungkin
Anda tertarik dengan orang-orang yang
menyukai bidang olahraga, nutrisi,
dan filsafat karena Anda juga tertarik ke dalam hal tersebut. Sangat menyenangkan untuk memiliki seorang teman yang cocok dengan Anda,
yang mengajak anda untuk mengatur cara makan yang sehat, dan yang berbagi pengalaman, mendiskusikan hal-hal yang berbau filosofis dengan
anda.Kesamaan sangat penting
dalam daya tarik. kita cenderung paling tertarik
pada orang-orang yang memiliki
nilai-nilai yang sama, kepentingan,
dan sikap.
Namun, hal-hal yang berlawanan
dengan diri seseorang juga bisa menjadi
hal yang menarik bagi sebagian orang. Kadang-kadang daya tarik orang-orang
seperti kita adalah murni erotis. Tetapi hal yang berlawanan juga menarik
ketika itu mampu melengkapi karakteristik yang berlawanan dengan orang lain,
atau "cocok" dengan kita. Mungkin menyukai pendengar yang baik yang
bisa bergaul dengan orang-orang yang banyak bicara dibandingkan dengan mereka
yang sama-sama pendiam. mungkin memiliki pasangan yang outgoing di pertemuan
sosial membuat segalanya lebih mudah dan lebih menyenangkan! sama, orang yang
dominan mungkin lebih memilih orang yang penurut, dan orang yang suka
"mengurus" orang lain mungkin lebih suka seseorang yang lokes harus
diurus.
Ketika ada seseorang yang menyukai
kita namun karakteristiknya berlawanan dengan diri kita, maka kondisi ini juga
dapat menimbulkan daya tarik. Akan menyenangkan bila kita disukai oleh
seseorang yang justru berbeda dengan kita. Tetapi yang perlu diingat bahwa
karakteristik yang berlawanan bisa menjadi tidak menarik dalam hubungan
pribadi.
Ø Analisis Kasus Dengan Teori
Berdasarkan kasus di atas dapat di
analisis dengan teori sebagai berikut :
Similiar
and complementary characteristic menyatakan bahwa
Umumnya, kemiripan adalah daya tarik yang sangat penting. Kita akan cenderung
sangat tertarik pada orang yang memiliki kesamaan dengan kita baik hobi, sikap
maupun minat.dan Kesamaan sangat penting dalam daya tarik. kita cenderung
paling tertarik pada orang-orang yang memiliki nilai-nilai yang sama,
kepentingan, dan sikap yang dapat sejalan dalam masalah komunikasi dan
kehidupan kita.
Jadi seperti saya dan
boy memiliki persamaan karakter, sikap dan hobi. Hobi seperti senang berlari,
bermain petak umpat, permainan ludo, menonton TV dan badminton . dengan
kesamaan ini yang lebih membuat kami menjadi lebih dekat, bermain bersama dalam
permaianan apa saja yang menurut kami itu mengasikkan yang di selingi dengan
kebahagian canda tawa, dan memiliki kenyaman berteman walaupun pada akhirnya
rasa sayang yang lebih dari teman itu menghampiri kehidupan kami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar