Rabu, 18 Juni 2014

"Pengalaman" kasus dan teori ( PUM II )



v  Kasus I ( Psikologi Sosial )

Dalam perkuliahan saya saat ini kami sering membentuk kelompok diskusi pada mata kuliah tertentu yang dikordinir oleh dosen pengampu pada mata kuliah tersebut. Dimana di salah satu mata kuliah, kami membentuk kelompok diskusi 10 orang per kelompok. Pada kelompok saya , saya mendapatkan teman yang 30% aktif mau membantu dalam penyelesaian tugas kelompok dan 70% pasif tapi dalam arti tidak peduli sama tugas kelompok dalam penyelesaiannya, tapi mengharap nilai dari kelompok tersebut .

v  Teori

ü  Uninvolved Bystanders
            Adalah keadaan dimana orang yang saat diposisikan dalam suatu grup yang tidak terstruktur maka akan mengalami diffusion of responsibility, yaitu perasaan berkurangnya rasa tanggung jawabnya untuk melakukan hal yang benar dikarenakan terpengaruh oleh anggota grup lain yang tidak melakukan apa- apa. Namun para psikolog sosial tidak melihat hal ini sebagai kualitas individu yang tidak baik, melainkan sebagai suatu fenomena psikologi yang umum. Latane dan Darley (1970) beranggapan bahwa berada disuatu tempat bersama orang lain mempengaruhi persepsi kita terhadap suatu masalah dan rasa tanggung jawab kita untuk menolong.  Saat kita menyaksikan suatu kejadian, kita memperhatikan terlebih dahulu apakah orang disekitar kita merasa bahwa hal itu adalah sebuah masalah. Jika tidak ada yang berusaha untuk memberikan pertolongan, maka rasa tanggung jawab kita untuk menolong akan berkurang.

v  Analisis kasus dengan teori

            Adalah keadaan dimana orang yang saat diposisikan dalam suatu grup yang tidak terstruktur maka akan mengalami diffusion of responsibility, yaitu perasaan berkurangnya rasa tanggung jawabnya untuk melakukan hal yang benar dikarenakan terpengaruh oleh anggota grup lain yang tidak melakukan apa- apa.
Dimana saya mendapatkan teman yang 30% aktif mau membantu dalam penyelesaian tugas kelompok dan 70% pasif tapi dalam arti tidak peduli sama tugas kelompok dalam penyelesaiannya, tapi mengharap nilai dari kelompok tersebut . mungkin mereka yang tergolong 70% pasif ini merasa karena dikelompok ada orang yang terbilang pintar dan bisa menyelesaikan tugas tersebut. Jadi dia merasa terbebaskan, sebab walaupun dia tidak mengerjakannya,dia merasa pasti ada kawan yang mengerjakannya sampai selesai dan namanya sudah pasti dicantumkan di dalam tugas itu. Inilah orang yang tidak memiliki tanggungjawab didalam kelompok.

Ø  Kasus II (Ketertarikan Interpersonal : Pertemanan dan Cinta )

Saya memiliki teman dekat dari kecil namanya Boy , , kami sewaktu kecil selalu bermain bersama dan saling membutuhkan, kami memiliki persamaan karakter, sikap, dan hobi. Hobi  seperti senang berlari, maen petak umpat, permainan ludo, menonton TV dan badminton. Rasa kedekatan waktu kecil hingga beranjak remaja semakin berubah karena sudah mulai mengenal kalimat CINTA. Boy teman ku sewaktu kecil diam – diam memiliki rasa sayang kepada ku yang lebih dari seorang teman sejak kami mulai beranjak remaja. Saat boy mengatakan itu sejujurnya kepada ku, saya mulai merasa aneh apabila didekatnya, karena rasa sayang saya terhadap boy hanya cukup sekedar berteman tidak lebih dari itu. Tetapi setelah beranjak dewasa saya menginginkan rasa sayang boy yang dulu itu masih tetap ada, karena rasa sayang saya yang dulu berbeda dengan yang sekarang . Saat saya tanyakan pada boy ternyata boy masih cinta, tapi sayangnya boy sudah memiliki orang lain.

Ø  Teori

Karakteristik Orang Lain dalam Ketertarikan Interpersonal
ü  Similiar and Complementary Characteristic
Dalam hal daya tarik interpersonal, apakah Anda lebih tertarik pada seseorang sebagai teman atau kekasih yang mirip dengan Anda dalam banyak cara atau sangat berbeda dari Anda?
Umumnya, kemiripan adalah daya tarik yang sangat penting. Kita akan cenderung sangat tertarik pada orang yang memiliki kesamaan dengan kita baik hobi, sikap maupun minat. Meskipun demikian, perbedaan juga dapat menjadi menarik. Perbedaan disini yaitu karakteristik yang berlawanan dengan karakteristik yang kita miliki. Perbedaan ini akan memiliki daya tarik bila karakteristik yang berlawanan ini dapat melengkapi karakteristik kita atau cocok dengan salah satu karakteristik kita.
mungkin Anda tertarik dengan orang-orang yang menyukai bidang olahraga, nutrisi, dan filsafat karena Anda juga tertarik ke dalam hal tersebut. Sangat menyenangkan untuk memiliki seorang teman yang cocok dengan Anda, yang mengajak anda untuk mengatur cara makan yang sehat, dan yang berbagi pengalaman, mendiskusikan hal-hal yang berbau filosofis dengan anda.Kesamaan sangat penting dalam daya tarik. kita cenderung paling tertarik pada orang-orang yang memiliki nilai-nilai yang sama, kepentingan, dan sikap.
Namun, hal-hal yang berlawanan dengan diri seseorang  juga bisa menjadi hal yang menarik bagi sebagian orang. Kadang-kadang daya tarik orang-orang seperti kita adalah murni erotis. Tetapi hal yang berlawanan juga menarik ketika itu mampu melengkapi karakteristik yang berlawanan dengan orang lain, atau "cocok" dengan kita. Mungkin menyukai pendengar yang baik yang bisa bergaul dengan orang-orang yang banyak bicara dibandingkan dengan mereka yang sama-sama pendiam. mungkin memiliki pasangan yang outgoing di pertemuan sosial membuat segalanya lebih mudah dan lebih menyenangkan! sama, orang yang dominan mungkin lebih memilih orang yang penurut, dan orang yang suka "mengurus" orang lain mungkin lebih suka seseorang yang lokes harus diurus.
Ketika ada seseorang yang menyukai kita namun karakteristiknya berlawanan dengan diri kita, maka kondisi ini juga dapat menimbulkan daya tarik. Akan menyenangkan bila kita disukai oleh seseorang yang justru berbeda dengan kita. Tetapi yang perlu diingat bahwa karakteristik yang berlawanan bisa menjadi tidak menarik dalam hubungan pribadi.

Ø  Analisis Kasus Dengan Teori

Berdasarkan kasus di atas dapat di analisis dengan teori sebagai berikut :

Similiar and complementary characteristic menyatakan bahwa Umumnya, kemiripan adalah daya tarik yang sangat penting. Kita akan cenderung sangat tertarik pada orang yang memiliki kesamaan dengan kita baik hobi, sikap maupun minat.dan Kesamaan sangat penting dalam daya tarik. kita cenderung paling tertarik pada orang-orang yang memiliki nilai-nilai yang sama, kepentingan, dan sikap yang dapat sejalan dalam masalah komunikasi dan kehidupan kita.

Jadi seperti saya dan boy memiliki persamaan karakter, sikap dan hobi. Hobi seperti senang berlari, bermain petak umpat, permainan ludo, menonton TV dan badminton . dengan kesamaan ini yang lebih membuat kami menjadi lebih dekat, bermain bersama dalam permaianan apa saja yang menurut kami itu mengasikkan yang di selingi dengan kebahagian canda tawa, dan memiliki kenyaman berteman walaupun pada akhirnya rasa sayang yang lebih dari teman itu menghampiri kehidupan kami.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar