Disusun Oleh :
Kelompok 5
Miranda Purnama (131301008)
Tri Yuspiani Lubis
(131301023)
Juliani Safitri (131301025)
Yunirwan
(131301027)
Rifky Tiara Balqish (131301029)
Devira Fadiyah (131301031)
Iin Novita Sari (131301033)
Nurul Hasanah (131301035)
A.
SEJARAH
RAYMOND B. CATTELL
Pada
tahun 1905, Cattell lahir di kota Staffordshire, Inggris dan merupakan anak
kedua dari tiga bersaudara. Ketika Cattell berusia 9 tahun, di Inggris sedang
terjadi Perang Dunia I. Cattell melihat banyak kereta muatan yang mengangkut
tentara cedera yang kembali dari medan perang di Perancis. Hal tersebut membuat
Cattell sadar bahwa “betapa singkatnya hidup dan kebutuhan untuk
menyempurnakannya selagi bisa.
Pada
usia 16 tahun, Cattell melanjutkan pendidikannya di University of London dan
mengambil jurusan fisika dan kimia. Namun dia menyadari bahwa ilmu fisika dan
kimia yang ia miliki tidak dapat membantunya untuk memecahkan masalah sosial.
Ia pun memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di bidang Human Mind dan ia
menyimpulkan bahwa satu-satunya jalan adalah mempelajari pikiran manusia (Human
Mind).
Ini
adalah keputusan yang telah berani dibuatnya pada tahun 1924. Cattell melanjutkan pendidikan pasca
sarjananya di University of London dan mengambil jurusan psikologi.
Pada
tahun 1929, Cattell menyelesaikan
program Ph.D dan bekerja sama dengan seorang psikolog dan ahli statistik
ternama, yaitu Charles E. Spearman. Ketika itu, Spearman telah menggunakan
analisis faktor untuk mengukur kemampuan mental, dan Cattell memutuskan untuk
menggunakan metode tersebut untuk struktur kepribadian.
Delapan
tahun setelah ia meraih gelar doktornya, Cattell akhirnya menerima kesempatan
untuk melakukan pekerjaan penuh waktu dalam psikologi . Psikolog Amerika
terkemuka Edward L. Thorndike mengundang Cattell untuk menghabiskan waktu
setahun di laboratorium Thorndike di Columbia University di New York.
Tahun-tahun
berikutnya Cattell menjadi profesor psikologi di Clark University di Worcester,
Massachusetts, dan pada tahun 1941 ia pindah ke Harvard University. Dia menikah
dengan seorang matematikawan yang berbagi kepentingan penelitian, dan pada usia
ke 40, Cattell pindah ke University of Illinois sebagai profesor riset.
Terbebani
dengan mengajar atau tugas akademik lainnya, Cattell sepenuhnya mengabdikan
dirinya sendiri pada penelitiannya. Ia menerbitkan lebih dari 400 artikel dan
35 buku , prestasi monumental yang mencerminkan dedikasi dan kegigihannya.
B.
DEFENISI
KEPRIBADIAN
Cattell
mengemukakan pendapatnya mengenai defenisi kepribadian, yaitu :
“Personality
is that which permits a prediction of what a person will do in a given
situation“
Maksudnya adalah, kepribadian seseorang mampu memprediksi perilaku yang
akan dilakukannya dalam situasi tertentu. Kepribadian yang dimaksud Cattell berfokus dengan seluruh bentuk perilaku, baik luar maupun
dalam.
C.
STRUKTUR
KEPRIBADIAN
Menurut Cattell kepribadian
yaitu bentuk struktur kompleks dari trait dari berbagai macam kategori. Trait adalah kecenderungan
reaksi, yang diperoleh dari analisis faktor, merupakan bagian yang relatif permanen dari kepribadian. Cattell mengelompokkan trait ke dalam beberapa bagian, yaitu :
1. Common Traits dan Unique Traits
Common trait adalah suatu sifat atau
karakter yang dimiliki oleh setiap orang tapi berbeda dalam tingkatannya.
Setiap orang memiliki trait ini, tapi dengan tingkatan-tingkatan yang
berbeda satu sama lainnya. Contoh dari common trait yaitu kemampuan
bersosialisasi, intelegensi, keterbukaan, supel, dan lain lain. Setiap orang
memiliki intelegensi namun setiap orang berbeda tingkatannya.
Unique trait
merupakan karakter yang dimiliki oleh individu dalam jumlah kecil yang
menimbulkan keunikan dan membedakan individu satu dengan yang lain. Unique traits lebih kepada
ketertarikan individu terhadap sesuatu. Contohnya sebagian individu tertarik
pada olahraga volly, sebagian bulutangkis, sebagian lebih tertarik pada seni
dan sebagainya.
2. Ability Traits, Temperament Traits
dan Dynamic Traits
Ability traits yaitu sifat yang menentukan
seberapa mampu seseorang dapat bekerja demi sebuah tujuan. Inteligensi juga merupakan salah satu contoh
dari ability traits ini, contohnya dengan tingkat
inteligensi seseorang, kita dapat memperkirakan seberapa keras seseorang itu mampu mencapai
tujuannya.
Temperament
traits yaitu sifat yang dapat menggambarkan emosi
dari seseorang secara umum. Sifat ini meliputi cara individu bertingkah laku
dan merespon suatu situasi. Misalnya : ketenangan, kegugupan, santai, keberanian, dan
lain-lain.
Dynamic
traits yaitu sifat atau karakter yang
mengendalikan tingkah laku seseorang dan juga berperan dalam emosi, keinginan,
maupun ketertarikan seseorang dalam suatu hal.
3. Surface Traits dan Source Traits
Surface traits
merupakan karakter kepribadian yang terdiri dari banyak elemen-elemen yang
menyusunnya secara konstan. Misalnya, kita dapat menyimpulkan trait cheerfulness yang dimiliki seorang
wanita ketika kita secara berulang-ulang mengobservasi wanita yang senang
memberi semangat kepada orang lain, membuat nyaman orang lain, dan lain-lain.
Source traits merupakan salah satu unit atau
struktur dari trait yang
memengaruhi setiap perilaku individu. Source
traits merupakan trait yang penting karena source traits
merupakan unit dari karakter-karakter yang membangun surface traits.
Berdasarkan asalnya, source
trait dapat diklasifikasikan
lagi menjadi :
Ø Constitutional
Traits berasal dari kondisi biologis tetapi belum tentu bawaan. Misalnya : asupan alkohol dapat menyebabkan
perilaku seperti kecerobohan, banyak bicara, dan bicara ngawur.
Ø Environmental-mold
Traits karakter yang didapatkan karena
faktor lingkungan melalui proses pembelajaran. Misalnya, anak yang
dididik dengan sistem demokrasi berbeda prilakunya dengan anak yang dididik
dengan cara otoriter. Contoh lainnya, seseorang yang bekerja sebagai
militer menunjukkan perilaku yang berbeda dengan seseorang yang bekerja sebagai
penyanyi.
D. DINAMIKA ATAU PROSES KEPRIBADIAN
Dinamika
kepribadian adalah proses yang menyebabkan atau memotivasi munculnya suatu
perilaku tertentu. Menurut Cattell dinamika atau proses kepribadian terbagi
atas :
1.
Ergs
Ergs
adalah dorongan atau motivasi dasar bawaan yang dimiliki seseorang untuk mencapai
tujuannya. Ergs adalah unit bawaan dasar motivasi. Menurut
Cattell ada 11 ergs dalam diri manusia, yaitu : rasa ingin tahu (curiosity), seks (sex), kemampuan
bersosialisasi (gregariousness), perlindungan
(protection), penonjolan diri (self-assertion), keamanan (security), rasa lapar (hunger), kemarahan (anger), rasa jijik (disgust), ketertarikan (appeal).
2.
Sentiments
Sentiments
adalah
proses dimana munculnya sebuah prilaku dikarenakan motivasi, energi, atau
dorongan yang berasal dari luar diri
kita (lingkungan), baik interaksi sosial atau lingkungan fisik. Sentiment ini diperoleh dari hasil
belajar dan dapat hilang sewaktu-waktu. Contohnya seperti karier, agama,
pasangan hidup, dan lain-lain.
3.
Attitudes
Attitudes
adalah sikap kita, emosi
dan perilaku terhadap beberapa orang, benda, atau
peristiwa. Menurut Cattell, sikap
mencakup emosi, tindakan,
dan opini, ini adalah definisi yang
lebih luas daripada yang biasanya
digunakan dalam psikologi. Attitudes tidak perlu diungkapkan secara verbal. Misalnya,
laki-laki yang menyukai seorang wanita mungkin akan meningkat tekanan darahnya
atau detak jantungnya jika melihat wanita yang disukainya.
4.
Subsidiation
Cattell menyatakan bahwa antara
ergs, sentiment dan attitude saling berhubungan oleh rantai subsidiation. Konsep ini menyatakan
elemen kepribadian tertentu dianggap tidak begitu penting oleh elemen lainnya.
5.
The Self –
Sentiment
Pola
masing-masing orang dari sentimen ini diselenggarakan oleh sentimen utama yang
disebut self-sentimen. Ini adalah
konsep diri kita, tercermin di hampir semua sikap dan perilaku kita. Sentimen diri memberikan
stabilitas, koherensi, dan
organisasi dengan ciri-ciri sumber dan terkait
dengan expession dari ergs dan sentimen.
E. PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
Cattel mengajukan enam tahap dalam
perkembangan kepribadian sepanjang rentang kehidupan, yaitu :
1.
Infancy
Masa infancy
dimulai sejak lahir hingga umur 6 tahun (0-6 tahun) dan merupakan periode
terpenting. Pada tahap ini, anak sangat dipengaruhi oleh orang tua dan saudara
di sekitarnya, dan melalui pengalaman bagaimana anak memperoleh makanan dan
pengalaman bagaimana anak menjalani proses toilet training.
Cattel bukanlah seorang pengikut Freud, tetapi
ia setuju dengan ide Freud yang mengatakan bahwa tahun-tahun di awal kehidupan
sangat penting dalam membentuk kepribadian, termasuk masalah oral dan anal yang
dapat memengaruhi pembentukan kepribadian.
Beberapa perilaku sosial terbentuk dari: Ego dan
Superego, perasaan aman atau tidak aman, kecenderungan
untuk menjadi pribadi yang mudah memiliki emosi negative (neuroticism),
sikap terhadap otoritas diri.
2.
Childhood
Masa kanak-kanak (childhood) dimulai
sejak umur 6-14 tahun. Tahap ini sering disebut periode konsolidasi
dikarenakan pada masa ini hanya sedikit saja masalah psikologis yang dialami,
tidak sekritis pada masa sebelumnya.
Tahapan ini ditandai dengan dimulainya
kemandirian dan ingin bebas dari orang tuanya seiring meningkatnya identifikasi
dengan kelompok sosial atau pertemanan.
3. Adolescence
Tahap kanak-kanak diikuti oleh tahap
perkembangan kepribadian yang bermasalah dan penuh dengan tekanan (stressful), yaitu tahap remaja di antara 14-23 tahun.
Gangguan mood dan pelanggaran meningkat pada periode ini. Konflik yang dialami
pada umumnya seputar kemandirian, jati diri, dan seks.
4. Maturity
Pada tahap dewasa awal, 23-50 tahun, pada
umumnya merupakan periode kepuasan dan produktivitas karir individu,
pernikahan, dan keluarga. Perkembangan kepribadian menjadi lebih stabil
daripada tahap sebelumnya, begitu pula secara emosional. Tidak banyak perubahan
minat dan perilaku selama tahap ini.
5.
Late
Maturity
Pada tahap
dewasa akhir ini (50-65 tahun) meliputi perkembangan kepribadian dalam merespon
perubahan fisik, sosial, dan psikologis. Secara fisik, terjadi penurunan
setelah umur 50 tahun. Biasanya pada tahap ini, individu menilai kembali jati
dirinya selama ini dan mencoba memperbaikinya untuk menjadi pribadi baru.
6. Old Age
Masa ini
dimulai pada usia 65 tahun ke atas. Penyesuaian diri terhadap kehilangan
orang-orang terdekat seiring dengan aspek religiusitas yang semakin meningkat,
pensiun kerja, kesepian yang mendalam, dan perasaan tidak aman adalah konflik
utama pada masa ini. Individu pada masa ini biasanya sering membicarakan
kembali masa-masa yang telah dilaluinya. Bahkan
terkadang, cara pikir individu pada masa ini terlihat seperti masa kanak-kanak.
F. PSIKOPATOLOGI
Psikopatologi
adalah ilmu tentang gangguan mental, keadaan mental yang berbahaya dan abnormal.
Psikologi abnormal istilah lebih familiar digunakan pada non-medis bidang
psikologi. Cattell mengemukakan dua bentuk psikopatologi, yaitu:
·
Ketidakseimbangan
fungsi factor umum
·
Sifat
patologis sebagai factor terpisah
Berikut merupakan gangguan
mental yang telah dibedakan oleh Cattell, yaitu :
ü D1 : Low Hypocondriasis = Senang, pikiran baik dengan
bekerja , tidak menemukan sakit
yang berbahaya.
ü D2 : Zestfulness = Puas dengan kehidupan dan sekitarnya,
tidak memiliki keinginan kematian dan Suicidal Disgust = Benci dengan
kehidupan, pikiran kacau, dan tindakan menghancurkan diri.
ü D3 : High
Brooding Discontent = Mencari kegembiraan, mengambil risiko, mencoba hal baru dan Low Brooding Discontent = Menghindari hal hal yang
berbahaya dan petualang, membutuhkan sedikit kesenangan.
ü D4 : Low Anxious
Depression = Tenang dalam keadaan darurat, peduli dengan sekitar, sigap
dan High Anxious Depression = memiliki mimpi yang
mengganggu, ceroboh dalam menangani hal, tegang, mudah
marah.
ü D5 : High Energy
Euphoria = Menunjukkan semangat dalam bekerja, energik, tidur nyenyak dan Low
Energy Euphoria = kelelahan, kekhawatiran, tidak bersemangat menghadapi
masalah.
ü D6 : Low Guilt
and Resenrment = Tidak merasa bersalah, bisa tidur, tidak
peduli apa yang tersisa dan High Guilt
and Resenrment = Memiliki perasaan bersalah,
menyalahkan diri atas segala hal, kritis pada diri sendiri.
ü D7 : Low Bored
Depression = Santai, perhatian, ceria dengan orang dan High Bored Depression = Menghindari kontak dan
keterlibatan dengan orang-orang, mencari isolasi,
menunjukkan rasa tidak nyaman dengan orang.
ü Pa : Low Paranoia
= Percaya, tidak merasa cemburu atau iri hati dan High Paranoia =
Mempercayai bahwa ia dimata-matai, diperhatikan, dianiaya.
ü Pp : Low
Psychopathic Deviation = Menghindari keterlibatan dalam tindakan ilegal atau melanggar aturan,
sensitif dan HighPsychopathic Deviation = Merasa tidak butuh
bantuan, suka melanggar aturan, tidak merasa bersalah.
ü Sc : Low
Schizophrenia = Realistis terhadap diri sendiri, memiliki kestabilan emosi dan High Schizophrenia = Salah mempersepsikan sensasi yang
diterima indera, menyendiri.
ü As : High
Psychasthenia = melakukan kegiatan yang sama berulang-ulang, tidak dapat
mempertahankan dirinya untuk berada dalam keadaan normal.
ü Ps : Low General
Psychosis = Percaya diri, mandiri dan High General
Psychosis = Merasa dirinya lemah, tidak berguna.
G. ISU PENTING DALAM
PSIKOLOGI KEPRIBADIAN
Menurut
Cattell, konsistensi dan adanya aturan sangat mempengaruhi cara kita meramalkan
serta kemudian menggambarkan bagaiman perilaku seseorang dapat terjadi. Tanpa
adanya konsistesi dan keteraturan akan sulit bagi kita untuk memperkirakan
munculnya sebuah perilaku. Konsistensi ataupun aturan tersebut antara lain :
1.
Freewill and Determinism
Determinism adalah kemampuan individu dalam mengontrol perilakunya
sendiri dan memahami motivasi dibalik perilaku tersebut. Sebaliknya, freewill adalah perilaku
individu yang didasarkan keinginan yang tidak dapat terkontrol oleh dirinya
sendiri. Menurut Cattell, seorang individu mampu mengontrol perilakunya sendiri
(determinism), dan keberadaan freewill sangat kecil kemungkinannya
untuk mempengaruhi pembentukan pribadi seseorang.
2.
Nature
and Nurture
Cattel
memberi perhatian besar terhadap pengaruh relatif dari keturunan dan lingkungan
dalam membentuk kepribadian. Hasil dari penelitiannya menunjukkan bahwa untuk
beberapa traits, factor
keturunan berperan penting dalam hal ini. Cattel menyimpulkan sepertiga dari
kepribadian didasari oleh genetika dan dua per tiganya ditentukan oleh factor
social dan pengaruh lingkungan.
3.
Past
Experiences and Present Experiences
Bagi
Cattell, antara Past and Present sama-sama kuat dalam mempengaruhi
kepribadian seseorang. Menurutnya akan mudah memperkirakan perilaku seseorang
apabila telah bersama dalam waktu yang cukup lama (past) dan bersifat
konsisten. Namun perilaku yang terjadi secara spontanitas sangat mungkin akan
muncul. Oleh sebab itu, Cattell memutuskan bahwa antara Past and Present sama
kedudukannya.
4.
Uniqueness
and Universality
Bagi Cattell setiap individu memiliki
ciri khas atau keunikannya masing-masing, yang membedakan satu individu dengan
individu lainnya. Namun keunikan-keunikan ini umum adanya, karena setiap
manusia memiliki setiap keunikannya, meskipun keunikan yang dimiliki
masing-masing berbeda. Karena itulah Cattell memutuskan bahwa kedudukan antara Uniqueness
and universality adalah sama dalam pembentukan pribadi individu.
5.
Equilibrium
and Growth
Menurut Cattel Equilibrium and
Growth adalah sama dan seimbang. Karena baginya setiap perilaku individu
terjadi atas dasar ingin menjaga keseimbangan dalam hidupnya agar berjalan
sebagaimana mestinya. Namun disamping itu, individu memilki keinginan dan
motivasi yang sama kuatnya untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi dalam
hidup mereka.
6.
Optimism and
Pessimism
Berdasarkan pengalamannya Cattel
berpendapat bahwa setiap manusia dibekali dengan sifat optimism. Sebab dimasa
kecilnya Cattell sangat optimis bahwa kita sebagai manusia memiliki kemampuan
untuk menyelesaikan masalah dalam masyarakat. Ia mempresiksi bahwa individu
akan mendapat pengetahuan yang lebih baik dalam mengontrol lingkungan.
H. ASSESSMENT AND RESEARCH
1.
Assessment
Cattell memperkirakan kepribadian secara objektif melalui tiga metode
primer, yaitu :
·
L-data adalah teknik dimana peneliti meliput kehidupan subjek secara langsung di
kehidupan sehari-hari. Poin penting tentang L-data adalah perilaku yang diamati
dapat berupa perilaku yang dilihat peneliti dan perilaku yang terjadi secara
natural atau dapat juga dilakukan melalui penilaian orang lain yang mengenal
dekat subjek yang sedang diamati.
·
Q-data adalah teknik dimana subjek yang diamati mengisi kuesioner, menilai
perilaku dan karakternya sendiri dengan mengisi lembar kuesioner yang telah
disusun oleh peneliti. Ada beberapa kelemahan dari Q-data, yaitu 1) Subjek
penelitian mungkin memiliki batas self-awareness sehingga jawaban mereka
tidak akurat merefleksikan keadaan natural kepribadian mereka, 2) Bahkan
walaupun subjek mengenal dirinya dengan sangat baik, mungkin mereka tidak ingin
peneliti mengetahuinya sehingga dengan sengaja menyalahkan jawaban mereka.
·
T-data adalah teknik dimana informasi mengenai kepribadian subjek diperoleh
melalui tes sehingga tidak terjadi subjektivitas yang sering terjadi pada
Q-data.
Tes PF 16
Tes yang didasarkan dari 16 sifat
faktor primer. Tes ini ditujukan pada orang-orang yang berusia 16 tahun atau
lebih dan hasil skornya berasal dari 16 skala. Tes ini bersifat objektif dan
banyak digunakan untuk menilai kepribadian dengan tujuan penelitian, diagnosis
klinis, dan prediksi kesuksesan.
16 Faktor
Primer (16 PF)
|
|||||
Skor
Rendah
|
Simbol
|
Nama
Faktor
|
Simbol
|
Skor
Tinggi
|
|
Reserved
Tidak Ramah
|
A -
|
Sizia -
Affectia
|
A +
|
Outgoing
Ramah
|
|
Less Intelligence Kurang
Cerdas
|
B -
|
Intellegence
|
B +
|
More intelegence Lebih
cerdas
|
|
Emotional
Emosional
|
C -
|
Ego
Strength
|
C +
|
Stable
Stabil
|
|
Humble
Rendah hati
|
E -
|
Submissive-
Dominance
|
E +
|
Assertive
Tegas, sombong
|
|
Sober
Bijak, berfikir tenang
|
F -
|
Disurgency-Surgency
|
F +
|
Happy-go-lucky
Riang-ceria
|
|
Expedient
Ceroboh
|
G -
|
Superego-Strenght
|
G +
|
Conscientious
Cermat
|
|
Shy
Malu
|
H -
|
Threctia-Parmia
|
H +
|
Bold
Berani
|
|
Toughminded
Keras hati
|
I -
|
Harria-Premsia
|
I +
|
Tenderminded
Lembut hati
|
|
Trusting
Mudah percaya
|
L -
|
Alaxia-Protension
|
L +
|
Suspicious
Curiga
|
|
Practical
Praktis
|
M -
|
Praxernia-Autia
|
M +
|
Imaginative
Imajinatif
|
|
Fortright
Jujur-apa adanya
|
N -
|
Artlessness-shrewdness
|
N +
|
Shrwed
Cerdik
|
|
Placid
Tenang-aman
|
O -
|
Assurance-guilt
proneness
|
O +
|
Apprehensive
Khawatir
|
|
Traditional
Kolot
|
Q1 -
|
Conservative-Radicalims
|
Q1 +
|
Experimenting
Senang hal baru
|
|
Group-tied
Terikat kelompok
|
Q2 -
|
Group
Adherence-Self
Suficient
|
Q2 +
|
Self Suficient
Mandiri
|
|
Casual
Sembarangan
|
Q3 -
|
Low
Integration-High Self Concept
|
03 +
|
Controlled
Teratur-rapi
|
|
Relaxed
Santai
|
Q4 -
|
Ergic
Tension
|
Q4 +
|
Tense
Tegang
|
|
Inaktif
|
D -
|
Phlegmatic
Temperament-Excitability
|
D +
|
Overaktif
|
|
Suka aksi kelompok
|
J -
|
Zeppia-Coasthenia
|
J +
|
Reflektif
|
|
Tidak peduli sosial
|
K -
|
Social
unconcern-Social role concern
|
K +
|
Kemasakan sosial
|
|
Melankolis
|
P -
|
Coutious
inactivity-Sanguin Casualness
|
P +
|
Spekulatif-mandiri
|
|
Mencukupi diri sendiri
|
Q5 -
|
Lack of
social concern-Groupdedication with sensed inadequacy
|
Q5 +
|
Peduli dengan kerja sosial
|
|
Diam, menerima
|
Q6 -
|
Self
effacement-Social panace
|
Q6 +
|
Pemberontak social
|
|
Tidak senang berbicara
|
Q7 -
|
Explicit
self Expression
|
Q7 +
|
Ekspresi verbal/social
|
|
16 Faktor
Primer Patologis
|
|||||
Tidak takut sakit
|
D1 -
|
Hypochondriasis
|
D1 +
|
Takut sakit tanpa alasan
|
|
Menyenangi hidup
|
D2 -
|
Zestfulness-Suicidal
disgust
|
D2 +
|
Merusak diri sendiri
|
|
Menolak petualangan
|
D3 -
|
Broading
Discontent
|
D3 +
|
Berani mengambil resiko
|
|
Tenang, percaya diri
|
D4 -
|
Anxious
Depression
|
D4 +
|
Tegang, kaku
|
|
Antusias dalam bekerja
|
D5 -
|
High
Enercy Euphoria-Low Eneercy Depression
|
D5 +
|
Merasa kelelahan
|
|
Tidak merasa berdosa
|
D6 -
|
Guilt and
Resentment
|
D6 +
|
Merasa Berdosa
|
|
Santai, ramah
|
D7 -
|
Bored
Depression
|
D7 +
|
Menyendiri, menolak kontak
|
|
Mudah percaya
|
Pa -
|
Paranoia
|
Pa +
|
Merasa terus diamati
|
|
Menolak melanggar
|
Pp -
|
Psychotic
Deviation
|
Pp +
|
Antisosial-kriminal
|
|
Hukum Emosi harmonis
|
Sc -
|
Schizophrenia
|
Sc +
|
Halusinasi
|
|
Tanpa kompulsif
|
As -
|
Psychasthenia
|
As +
|
Banyak kompolsif
|
|
Baik hati
|
Ps -
|
General
Psychosis
|
Ps +
|
Mudah kehilangan akal
|
|
2.
Research
Cattel membagi tiga cara untuk
mempelajari kepribadian, yaitu: pendekatan variate, clinical, dan
multivariate. Pendekatan bivariat adalah metode standar dimana psikolog
memanipulasi variabel independen untuk menentukan adanya efek pada
perilaku subjek. Pendekatan ini juga bisa disebut univariate, karena
hanya satu variabel yang diteliti pada suatu waktu. Pada kenyataannya,
kepribadian itu dipengaruhi oleh banyak variable. Ini membuat Cattell
berpendapat bahwa hal ini hanya memiliki aspek terbatas pada kepribadian.
Pendekatan clinical, meliputi
studi kasus, analisis mimpi, asosiasi bebas, dan teknik yang sama, sangat
subjektif,oleh karena itu, tidak menghasilkan data diverifikasi dan terukur.
Pendekatan multivariate,
Cattell memilih pendekatan ini karena menghasilkan data yang sangat
spesifik. Cattel membagi dua bentuk analisis faktor, yaitu: teknik R dan teknik
P. Teknik R melibatkan pengumpulan sejumlah besar data dari kelompok yang
diteliti. Trait ditentukan dari korelasi antar semua nilai.
DAFTAR
PUSTAKA
Shultz, Duane. dan Sydney Ellen Shultz. 1994. Theories
of Personality. 5th. Amerika: Wadsworth.
Shultz, Duane. dan Sydney Ellen Shultz. 2005. Theories
of Personality. 8th. Amerika: Wadsworth.
Hall,
Calvin, Gardner Lindzey, John C. Loehlin, Martin Manosevitz. 1985. Introduction
to Theories of Personality. Canada : John Wiley & Sons, inc.
http://psikologio-debri.blogspot.com/2012/01/cattell.html#!/2012/01/cattell.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar